Sabtu, 08 Juli 2017

Pasta terlangka di dunia, nyaris punah karena terlalu sulit dibuat





Ini adalah salah satu makanan yang paling berisiko punah, sebagian besar karena ini adalah salah satu pasta paling sulit dibuat yang pernah ada," kata Raffaella Ponzio, koordinator kepala Slow Food International Ark of Taste. Pasta yang dimaksud adalah su filindeu.
Dilansir BBC, nama su filindeu berarti 'benang Tuhan'. Disebut demikian karena helaian pasta begitu tipis dan halus, 'dirajut' menjadi selembar pasta yang disebut sebagai salah satu makanan terlangka di dunia.
Su filindeu dengan tinta cumi. ©2016 BBC/Eliot Stein
Pembuatan su filindeu sangat sulit dan memakan waktu. Selama tiga abad sejak makanan ini mulai ada, hanya para wanita dari satu klan di Sardinia yang menguasai tekniknya. Saat ini, hanya ada 3 wanita di kota dataran tinggi Nuoro yang bisa membuat su filindeu. Yang paling senior adalah Paola Abraini, 63 tahun. Dua lainnya adalah saudara ipar dan keponakan Abraini.
Sama seperti pasta lainnya, su filindeu cuma dibuat dengan tiga bahan, yaitu semolina gandum, air, dan garam. Bagian tersulit adalah mencapai bentuk pasta tipis yang elastis namun tidak terlalu kering atau lembek.
Paola Abraini membuat su filindeu. ©2016 BBC/Eliot Stein
Paola Abraini membuat su filindeu. ©2016 BBC/Eliot Stein
Adonan semolina harus terdiri dari 256 helai dan diletakkan melintang, hingga menjadi tiga lapis pasta tipis sempurna. Setelah itu, pasta dijemur hingga kering, dipotong-potong, dan siap dimasak.
Karena kelangkaannya, tak banyak orang yang bisa mencicipi pasta ini. Menurut tradisi, su filindeu hanya disajikan untuk para peziarah yang sudah menempuh perjalanan 33 kilometer menuju Lula pada festival San Fransesco. Biasanya pasta diolah menjadi sup kental dari kaldu domba dan keju pecorino.
Sup su filindeu yang disajikan di festival San Fransesco. ©2016 BBC/Eliot Stein
Sayangnya, Paola Abraini dan kedua wanita dari keluarganya belum berhasil menemukan murid yang mampu mewarisi teknik pembuatan su filindeu. Abraini sempat membuka pelatihan, tetapi murid-muridnya menyerah dalam waktu singkat. Para ahli kuliner yang sempat mempelajari resepnya langsung dari Abraini juga gagal.
Namun Abraini tak menyerah. Dia bertekad untuk memperkenalkan makanan ini kepada lebih banyak orang di dunia. Saat ini dia membuat su filindeu untuk tiga restoran di Sardinia secara teratur. Dan makanan ini selalu ludes dipesan pelanggan. Dia juga menerima undangan demo memasak dari acara televisi. Dia berharap agar suatu saat ada pecinta kuliner yang bisa membuat makanan unik ini, sehingga resep su filindeu tidak akan mati di tangan keluarga Abraini.
[tsr]

0 komentar:

Posting Komentar