Barcelona - Jelang MotoGP Katalunya, pembalap Repsol Honda Team, Marc Marquez, dibuat bingung dengan Michelin yang menyediakan ban asimetris untuk balapan akhir pekan ini. Ban itu membuatnya kesulitan.
Pada MotoGP Italia pekan lalu, empat dari lima pembalap Honda dibuat bingung dengan ban asimetris. Ban ini memiliki desain telapak yang tidak sama jarak antar kembangnya, jadi jarak antar kembangnya bisa saja berbeda-beda.
Pada MotoGP Italia pekan lalu, empat dari lima pembalap Honda dibuat bingung dengan ban asimetris. Ban ini memiliki desain telapak yang tidak sama jarak antar kembangnya, jadi jarak antar kembangnya bisa saja berbeda-beda.
Karena hal itu, Marquez memilih menggunakan ban medium di MotoGP Italia. Namun, pilihannya membuat Marquez tak bisa naik podium di Italia. Dia hanya finis di urutan keenam.
Kebingungan terus melanda Marquez hingga MotoGP Katalunya. "Kami sudah melakukan tes (dengan ban asimetris) di sini (Katalunya). Di bagian belakang bukan masalah besar, tapi ban depan membuat saya harus berjuang keras sepanjang tahun ini," katanya, dikutip dari Crash.
"Ban ini tidak cocok di Katalunya. Kami akan mencoba ban yang berbeda saja. Ban asimetris ini membuat saya kesulitan di setiap balapan. Ketika kita menikung hingga 50 derajat, saya pikir pembalap MotoGP tidak membutuhkan ban itu," ujar Marquez menambahkan.
Kebingungan terus melanda Marquez hingga MotoGP Katalunya. "Kami sudah melakukan tes (dengan ban asimetris) di sini (Katalunya). Di bagian belakang bukan masalah besar, tapi ban depan membuat saya harus berjuang keras sepanjang tahun ini," katanya, dikutip dari Crash.
"Ban ini tidak cocok di Katalunya. Kami akan mencoba ban yang berbeda saja. Ban asimetris ini membuat saya kesulitan di setiap balapan. Ketika kita menikung hingga 50 derajat, saya pikir pembalap MotoGP tidak membutuhkan ban itu," ujar Marquez menambahkan.
Penyebab Kegagalan di Italia
Pembalap asal Spanyol itu menjelaskan penyebab utama dia gagal meraih podium di MotoGP Italia.
"Saat balapan di Mugello saya tidak merasa sangat buruk. Tapi pada hari Minggu, kami menyadari tidak bisa menyelesaikan balapan dengan ban (depan) asimetris," kata Marquez.
"Lalu, kami memutuskan untuk menggantinya dengan yang medium. Sejak saat itu, saya kehilangan firasat (untuk naik podium)," ujar pembalap berusia 24 tahun itu mengakhiri.
"Saat balapan di Mugello saya tidak merasa sangat buruk. Tapi pada hari Minggu, kami menyadari tidak bisa menyelesaikan balapan dengan ban (depan) asimetris," kata Marquez.
"Lalu, kami memutuskan untuk menggantinya dengan yang medium. Sejak saat itu, saya kehilangan firasat (untuk naik podium)," ujar pembalap berusia 24 tahun itu mengakhiri.
0 komentar:
Posting Komentar