Senin, 03 April 2017

Terungkap, Akhir Kisah Doraemon yang Sempat Jadi Misteri




Jakarta Doraemon. Karakter robot kucing dikarang Fujiko F. Fujio sejak tahun 1969 hingga saat ini masih diputar di sebuah stasiun televisi. Doraemon dikirim untuk menolong Nobi Nobita, agar keturunannya bahagia dan tidak terlilit hutang.

Doraemon bisa memberikan bantuan kepada Nobita dengan mengeluarkan berbagai benda ajaib dari kantungnya, termasuk "pintu kemana saja' dan "baling-baling bambu" yang menjadi andalan. Manga tersebut sukses dibuat anime, menemani sebagian besar generasi 1990-an hingga saat ini.
Sebuah pepatah menyebutkan, setiap pertemuan akan ada perpisahan. Hal itu yang terjadi dengan Doraemon akhirnya harus berakhir. Sayangnya, jalan cerita terakhir Doraemon masih menjadi rahasia.
Bahkan, terdapat dua versi mengenai cerita akhir Doraemon, diwartakan Yibada, baru-baru ini. Salah satu cerita menyebutkan, akhir bahagia tentang Nobita dan Doraemon. Sayangya, yang lainnya justru menggambarkan keputusasaan.

Akhir Cerita Bahagia

Akhir cerita Doraemon ditulis oleh Nobuo Sato beberapa tahun lalu, berdasarkan hasil dari fanfiction, cerita karangan yang dibuat penggemar. Skenario pertama mengenai baterai Doraemon yang habis, membuat Nobita panik, diwartakan Quora.
Nobita pun diberikan dua pilihan, harus mengganti baterai Doraemon. Namun membuat robot kucing itu kehilangan memorinya, termasuk kenangan indah bersama Nobita dan teman-temannya.

Satu lagi, Doraemon akan diperbaiki oleh teknisi dari masa depan yang datang zaman Nobita, entah kapan. Sebelum teknisi muncul, Doraemon akan mati suri.
Akhirnya, Nobita pun berjanji giat belajar untuk memperbaiki Doraemon. Rupanya kerja keras Nobita tak sia-sia, membuat murid yang biasa dileledek teman-temannya itu menjadi sangat pinta. Bahkan, Nobita akhirnya menjadi seorang peneiliti robot.

Akhirnya, Nobita meraih kesuksesan, berhasil memperbaiki Doraemon. Sejak awal, Nobita yang mengirimkan Doraemon untuknya sendiri.
Nobita pun berhasil menikah dengan wanita yang menjadi pujaan hatinya, Sizuka. Nobita dan keluarganya pun hidup bahagia.

Akhir Cerita Tragis

Dalam skenario kedua, akhir cerita Doraemon jauh lebih mengenaskan. Rupanya Nobita yang digambarkan sebagai anak yang ceria ternyata mengalami penyakit mental.
Jadi, karakter Doraemon dan cerita petualangan yang dilakukan Nobita hanya sebuah delusi atau khayalan. Di dunia nyata, Nobita ternyata anak yang tengah sakit parah dan sekarat.

Semua kebahagiannya dalam film, merupakan representasi dari tubuhnya yang ingin merasakan seperti anak-anak lainnya. Kondisi Nobita yang sangat memprihatinkan, membutnya harus dirawat di rumah sakit sepanjang hidupnya.
Tak lama setelah seknario kedua ini beredar, penggemar Doraemon memprotes dan memberikan kritikan pedas. Mereka bahkan menggelar demo di depan gedung penerbit Doraemon, Shōgakukan.

Wakil Shōgakukan memberikan pernyataan, cerita Doraemon yang berakhir tragis hanya sebuah bualan. Saat ini, tim Doraemon masih memikirkan akhir cerita yang manis.

0 komentar:

Posting Komentar